rajaseo

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

21 Jun 2024  |  169x | Ditulis oleh : Admin
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi merupakan hal yang umum dirasakan oleh sebagian besar pelajar. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan dari orang tua, guru, atau bahkan teman sebaya. Namun, ada satu kisah menarik yang terjadi di suatu sekolah di Jakarta, di mana seorang pelajar mengalami ketakutan yang begitu besar hingga meminta bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mengambilkan rapornya.

Kejadian ini terjadi ketika seorang pelajar kelas 12 di sekolah tersebut merasa takut akan reaksi orang tuanya setelah melihat hasil rapornya yang kurang memuaskan. Dalam kecemasannya, ia memutuskan untuk melarikan diri dari sekolah ketika hari pengambilan rapor tiba. Tanpa sepengetahuan siapapun, pelajar itu nekat meminta bantuan pada petugas Damkar yang kebetulan sedang berada di dekat sekolah tersebut. Dengan wajah pucat dan gemetar, pelajar itu memohon pada petugas Damkar untuk mengambilkan rapornya.

Para petugas Damkar awalnya terkejut dengan permintaan tersebut, namun mereka dengan tulus mencoba untuk memahami situasi yang sedang dihadapi oleh pelajar tersebut. Tanpa pikir panjang, mereka pun memberikan dukungan moral kepada pelajar tersebut dan pergi ke ruang kelas untuk mengambilkan rapornya. Setelah mendapatkan rapornya, pelajar itu akhirnya memberanikan diri untuk pulang ke rumah.

Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di lingkungan sekolah, bahkan menjadi viral di media sosial. Hal ini menimbulkan beragam pendapat dari masyarakat, ada yang mengkritik sikap pelajar tersebut namun juga banyak yang memberikan dukungan dan pengertian atas keputusannya. Lebih dari sekedar cerita unik, kisah ini membuka ruang diskusi terkait tekanan dan kecemasan yang dialami oleh pelajar dalam menghadapi nilai rapor.

Dalam kesempitan hatinya, pelajar tersebut merasa bahwa Damkar adalah satu-satunya harapan bagi dirinya untuk menghadapi takut dimarahi oleh orang tuanya. Kejadian ini seharusnya juga menjadi peringatan bagi orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para pelajar, sehingga mereka merasa nyaman untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya memberikan dukungan dan pemahaman kepada para pelajar.

Dengan demikian, kejadian ini menunjukkan betapa besar tekanan yang dirasakan oleh pelajar dalam menghadapi rapor. Para orang tua dan guru perlu memberikan support dan pengertian kepada anak-anak dalam menghadapi masalah akademik, sehingga mereka tidak merasa terancam dan takut dimarahi.Ini secara tidak langsung juga akan membantu mereka mengatasi rasa takut dimarahi.

Baca Juga: