RajaBacklink

Rupiah Sempat Hampir Tembus Rp16.500 per Dolar AS

21 Jun 2024  |  184x | Ditulis oleh : Admin
Rupiah Sempat Hampir Tembus Rp16.500 per Dolar AS

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Pasalnya, Rupiah sempat mengalami tekanan yang cukup besar hingga hampir tembus ke angka Rp16.500 per Dolar AS. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku ekonomi di Tanah Air.

Kurs Rupiah terhadap Dolar AS merupakan indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Fluktuasi nilai tukar ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, inflasi, dan arus investasi asing. Kondisi perekonomian global yang tidak stabil akibat pandemi COVID-19 turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar Rupiah.

Faktor-faktor internal dan eksternal turut berperan dalam melemahnya nilai tukar Rupiah. Tingginya defisit transaksi berjalan, rendahnya cadangan devisa, serta situasi ekonomi global yang tidak pasti menjadi pemicu utama dari pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS.

Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter negara telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Antara lain, dengan melakukan intervensi pasar valuta asing, menjaga suku bunga, serta meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara lain.

Selain itu, pemerintah juga terus berusaha melakukan langkah-langkah kebijakan ekonomi yang tepat guna untuk mengatasi pelemahan Rupiah. Pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, serta reformasi struktural menjadi fokus utama dalam upaya menguatkan nilai tukar Rupiah.

Meskipun mengalami tekanan, Rupiah berhasil memperoleh kekuatan kembali dan menguat terhadap Dolar AS. Penguatan kurs Rupiah memberikan harapan bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Dengan demikian, peran pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku ekonomi lainnya sangat diperlukan untuk terus memperkuat nilai tukar Rupiah. Kebijakan yang terukur dan sinergi antara berbagai sektor diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah di masa depan.

Dengan demikian, peran pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku ekonomi lainnya sangat diperlukan untuk terus memperkuat nilai tukar Rupiah. Kebijakan yang terukur dan sinergi antara berbagai sektor diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah di masa depan.

Berita Terkait
Baca Juga: